BLITAR, DUTAMEDAN.COM – Pemerintah Kota Blitar terus lakukan inovasi dalam rangka mengatasi permasalahan sampah. Jumlah sampah di Kota Blitar saat ini dalam satu harinya mencapai 70 ton. Tentu jumlah itu tergolong besar bagi daerah nomor dua paling kecil di Provinsi Jawa Timur.
Hal ini disampaikan Wali Kota Blitar Santoso usai peresmian Taman Kehati serta Peringatan Hari Lingkungan Hidup Tahun 2023 bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Blitar,Kamis (30/11/2023) di Kelurahan Tanjungsari Kecamatan Sukorejo.
Santoso menjelaskan, permasalahan sampah di kota Blitar kalau tidak ditangani secara profesional akan seperti kota Bandung yang pernah mendapat predikat kota terkotor di Indonesia.
“Alhamdulilah sampah di kota Blitar saat ini ditangani dengan baik. Yaitu dengan mengembangkan bank Bank sampah. Oleh Bank sampah sebelum masuk TPA, sampah sampah tersebut dipilah pilah, sehingga yang masuk ke TPA tinggal 45 ton,”jelasnya.
Dari 45 ton sampah itu sebagian dibakar, dan dari pembakaran tersebut menghasilkan gas metan. Gas metan itu sendiri dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk memasak.
Ada 65 KK yang menikmati gas tersebut. “Walaupun tidak banyak namun itu bisa membantu,”ucapnya.
Lebih lanjut orang nomor satu itu memaparkan, Pemkot Blitar melalui DLH terus berpikir dan mencari solusi agar pengolahan sampah untuk menghasilkan gas itu lebih banyak sehingga masyarakat semuanya bisa menikmati.
“Jangan memasak saja, kalau bisa gas itu bisa dimanfaatkan untuk penerangan juga,”tegasnya.
Santoso berharap seluruh elemen masyarakat kota Blitar baik Adiwiyata mandiri maupun pemerintah termasuk para pengusaha yang berkontribusi bahu membahu dalam menjaga penanganan sampah, sehingga kota Blitar bisa mempertahankan predikat kota sehat.
Ditempat terpisah, Kepala Dinas DLH Kota Blitar, Jajuk Indihartati, menjelaskan, peningkatan jumlah sampah di Kota Blitar itu tidak lepas dari bertambahnya penduduk di Bumi Bung Karno. Karena penduduk bertambah praktis jumlah sampahnya juga semakin banyak.
“Kebanyakan berasal dari sampah rumah tangga, kemudian sampah industri, sampah perkantoran, serta sampah-sampah daun di jalan,” lanjutnya.
Jajuk menambahkan, saat ini di Kota Blitar sudah ada 71 bank sampah. Jumlah tersebut ditargetkan bisa bertambah untuk mengurangi jumlah sampah yang masuk di TPA.
“Ke depan kami menargetkan dalam satu RW ada satu bank sampah. Sehingga diharapkan para ibu rumah tangga bisa mengumpulkan sampahnya di bank sampah,” tambahnya.(didik)