DUTAMEDAN.COM – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat adanya letusan sembilan kali dari kawah Gunung Anak Krakatau di Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung.
Ketinggian erupsi itu bervariasi mulai dari 600 hingga 2.000 meter, terhitung sejak pukul 00.00 WIB hingga 18.40 WIB, Selasa (28/11).
Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau di Hargopancuran, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Andi Suardi mengatakan erupsi masih sering terjadi pada Selasa pagi hingga malam ini.
PVMBG mencatat erupsi Gunung Anak Krakatau terjadi pada Selasa (28/11/2023) pukul 00.00 WIB dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 2.000 mm di atas puncak, dan dari permukaan laut kurang lebih 2.157 m kolom abu teramati berwarna hitam dengan intensitas tebal condong ke arah barat laut.
Kemudian terjadi erupsi kembali pukul 06.29 WIB, pukul 09.06 WIB, dan 09.14 WIB dengan ketinggian kolam abu bervariasi dari 800 meter 1.000, hingga 1.500 meter.
Selanjutnya erupsi kembali pada pukul 10.51 WIB, dengan ketinggian abu vulkanik 1.500 meter dari atas puncak gunung anak Krakatau.
Erupsi kembali pukul 11.38 WIB, ketinggian abu 800 meter, lalu 13.21 WIB, erupsi tinggi abu 1.000 meter, dan 16.06 WIB ketinggian lontaran abu 600 meter.
Gunung Anak Krakatau pada pukul 18.40 WIB kembali mengalami erupsi, namun tinggi kolom abu tidak teramati, tinggi lebih kurang 600 m.
Pemukiman terdekat dari Gunung Anak Krakatau berada pada Pulau Sebesi yang berjarak 16,5 kilometer.
Andi mengimbau masyarakat dan nelayan untuk tidak mendekati kawasan Gunung Anak Krakatau pada radius lima kilometer.
“Saat ini Gunung Anak Krakatau berada pada level III, siaga, dengan rekomendasi masyarakat, nelayan, pendaki gunung, tidak mendekati gunung dengan radius lima kilometer,” katanya, Rabu (29/11).
Gunung Anak Krakatau telah erupsi sebanyak 25 kali terhitung sejak tanggal 26 November pagi sampai dengan 28 November 2023 malam.