DUTAMEDAN.COM, Medan – Ketua Umum (Ketum) Muhammadiyah, Haedar Nashir, mengucapkan selamat Hari Guru Nasional yang jatuh pada tanggal 25 November setiap tahunnya. Namun, Haedar menyoroti soal kesejahteraan guru di Indonesia.
Haedar Nashir menyebut, kesejahteraan para pahlawan tanpa tanda jasa tersebut masih menjadi tantangan besar. Haedar menilai, banyak guru, khususnya didaerah masih bertahan dengan penghasilan minim, bahkan bekerja secara sukarela.
“Usaha mencerdaskan kehidupan bangsa sejatinya tidak mengenal negeri dan swasta. Di kawasan-kawasan tertentu ketika lembaga pendidikan negeri atau yang diselenggarakan pemerintah belum berdiri, justru disitu lembaga swasta khususnya organisasi kemasyarakatan seperti Muhammadiyah hadir untuk mencerdaskan bangsa. Dengan kemandirian dan masih banyak bermodal seadanya,” jelas Haedar dalam siaran pers, Senin (25/11/2024).
Menurut Haedar, kesejahteraan bukan satu satunya persoalan. Pentingnya kualitas dan pengabdian guru sebagai faktor utama dalam memajukan pendidikan. “Guru memiliki sejarah panjang mencerdaskan kehidupan bangsa saat semua serba keterbatasan. Itulah era guru pejuang seperti kisah heroik guru Laskar Pelangi,” tuturnya.
Dia berharap, upaya untuk meningkatkan kesejahteraan guru yang kini tengah dilakukan, akan dicapai. “Meski dipatok konstitusi anggaran pendidikan 20 persen, kenyataannya dana APBN tersebar diseluruh instansi dan terserap besar ke daerah atas mandate otonomi. Jadi tidak terpusat di Kementerian Pendidikan pada pemerintah pusat, baik untuk pendidikan dasar menengah maupun tinggi. Ini yang harus ditangani Menteri baru, meski tak semudah membalik telapak tangan,” tutur Haedar.
Haedar menekankan bahwa menjadi guru bukan hanya soal pekerjaan, tetapi panggilan untuk mendidik dan membangun bangsa. Ia juga mengkritik para pejabat yang mengejar kesejahteraan tanpa pengabdian, sehingga terjadi praktik korupsi.
“Menjadi guru itu sejatinya sebuah panggilan untuk mencerdaskan bangsa. Seperti pejabat publik, mengejar sejahtera tak akan ada habisnya bila tanpa panggilan untuk berkhidmad,” katanya. (Red/01).