DUTAMEDAN.COM, Binjai – Pemilu berkualitas itu jika persaingan berlangsung sehat , jujur dan tidak terjadi intervensi dari pemerintah lalu hasilnya tidak bisa di predeksi justru yang bisa di predeksi proses pemilu itu sendiri .
Hal itu di katakan Faisal Andri pada kegiatan Sosialisasi Pemilu Tahun 2024 dengan Media Kota Binjai bertempat di Meuligoe Kupi Atceh di Jalan Soekarno Hatta Binjai Timur , Sabtu,(2/12) sore.
Sosialisasi dengan Thema :Demokrasi Pemilu dan Peran Media di ikuti oleh puluhan wartawan dari berbagai media dihadiri oleh Komisioner KPU Binjai yang baru di lantik yakni Ketua Anton Indratno, Hendri Nauli Rambe, Arie Nurwanto, Ahmad Amri Siregar dan Arifin Saleh.
Menurut Faisal Andri pemilu itu suatu yang mencerahkan riang gembira yang di hadirkan dengan dinamis . Kemudian pemilu hadir untuk memilih pemimpin / penguasa terbaik .
Namun walaupun begitu pemilu memiliki sejumlah potensi kerawanan. Antara lain adanya mobilisasi oleh instansi.
Dan hal itu sudah terjadi saat para kepala desa se-Indonesia berkumpul di Jakarta kemarin ,” kata Faisal Andri.
Lalu soal netralitas penyelenggara pemilu serta penyalahgunaan bantuan sosial dari kementrian .
Kemudian penggunaan tempat ibadah untuk kegiatan pemilu juga masuk potensi rawan .
Ada lagi kriminalisasi UU ITE, Money Politik , Hoack dan ada ujaran kebencian.
Media itu harus berperan pada pemilu dan bertanggung jawab kepada publik sadar akan korupsi.
“Media bisa jadi musuh demokrasi jika tampilkan berita Hoack. Media juga dalam peranannya harus melakukan Literasi berupa analisis dan penyensoran . Media harus menjadi sarana dan prasarana demokrasi ,’ kata Faisal Andri.
Pada sesi tanya jawab , soal format debat capres/ cawapres yang di tiadakan KPU Pusat, Faisal Andri sebutkan pada undang- undang capres dan cawapres harus hadir.
” Bahwa masyarakat harus mendapatkan capres dan cawapres yang di inginkan dari debat kandidat itu ,” terangnya .
“Sangat di sayangkan jika format debat kandidat jika tidak di lakukan ,’jelas Faisal Andri.
Sementara itu untuk Kota Binjai sendiri terindikasi kualitas Pemilu legislatifnya raport merah.
Pasalnya sudah ada beredar banderol satu suara untuk pileg kota Binjai Rp 50, 100, 150, 200, 250 bahkan 300.
Ini sudah menjadi rahasia umum di Binjai . Jadi di pastikan yang akan lolos ke gedung megah DPRD Binjai Jalan Veteran Binjai Kota adalah caleg yang miliki duit banyak .
Terkait hal ini di harapkan pihak Bawaslu dan KPU Kota Binjai bisa membahas hal ini dengan waktu yang tersisa dengan harapan akan lahir legislatif yang berkualitas tahun 2024 ini. ( OP)