JAKARTA, DUTAMEDAN.COM – Pasukan Israel dilaporkan masih menyerang Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza, usai serangan pertama diluncurkan Senin (20/11) kemarin.
Jurnalis Anas al-Sharif mengatakan kepada Al Jazeera pada Selasa (21/11) bahwa militer Israel terus menargetkan orang-orang di rumah sakit tersebut hingga hari ini. Siapa pun yang bergerak di RS Indonesia disebut bakal ditembaki alias membabi buta.
“Siapa pun yang bergerak di rumah sakit ditembak. Ada beberapa sniper [di area RSI]. Tidak ada lagi makanan yang tersisa. Orang-orang secara langsung ditargetkan,” kata al-Sharif, seperti dikutip Middle East Eye, Selasa (21/11).
Al-Sharif juga melaporkan jenazah-jenazah para korban serangan juga menumpuk di rumah sakit dan tak bisa dikuburkan. Sebab dengan situasi seperti ini, mereka yang salah bergerak bakal menjadi sasaran empuk tembakan Israel.
Kabar serupa juga disampaikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) via unggahan di X pada Selasa. WHO menyebut situasi di RS Indonesia masih panas lantaran pasukan Israel masih mengepung dan tak mengizinkan orang-orang keluar masuk.
“Ada laporan penembakan terhadap mereka yang mencoba keluar. Sejauh ini tidak ada laporan korban lagi,” papar WHO.
Pada Senin (20/11), Israel mengepung dan menyerang Rumah Sakit Indonesia hingga menewaskan 12 orang.
Militer menembaki setiap orang yang terlihat bergerak dan menempatkan tank-tank di sekitar rumah sakit.
Ratusan orang pun dilaporkan masih terjebak di dalam fasilitas medis itu. Sementara itu, ratusan pasien terpaksa dievakuasi karena serangan ini.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan Indonesia mengutuk keras gempuran pasukan Israel ke Rumah Sakit Indonesia di Gaza.
“Indonesia mengutuk sekeras-kerasnya serangan Israel ke Rumah Sakit Indonesia di Gaza yang menewaskan sejumlah warga sipil,” kata Retno saat konferensi pers virtual pada Senin.
Pengepungan di fasilitas medis ini terjadi setelah Rumah Sakit Al Shifa lebih dulu dikepung dan diserang Israel.
Negeri Zionis berdalih rumah sakit terbesar di Gaza itu menyembunyikan infrastruktur Hamas dan mengklaim menemukan terowongan milisi tersebut. Hamas dan RS Al Shifa membantah keras tuduhan tersebut.
Sejauh ini, jumlah korban jiwa agresi di Gaza sudah mencapai 13.300 orang. Mayoritas korban adalah anak-anak dan perempuan.(cnni)