DUTAMEDAN.COM, Siantar – Federasi Transportasi dan Angkutan (FTA) SBSI Solidaritas gelar kongres ke 2 di Hotel Horizon, Kota Siantar, Sumatera Utara, beberapa hari yang lalu.
Kongres ke 2 diikuti 1.200 peserta dari seluruh Indonesia. Persisnya, peserta berasal dari 8 provinsi, 43 cabang tingkat kabupaten/kota, serta 23 pengurus kecamatan (PK) se Kota Siantar dan Kabupaten Simalungun.
Dari hasil pemilihan, Kongres ke 2 FTA SBSI Solidaritas menetapkan Ramlan Sinaga sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) FTA SBSI periode 2023 – 2028, dengan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Drs Muhammad Taufik MM dan Bendahara Umum Nurlina Pakpahan.
Kongres ke 2 FTA SBSI Solidaritas dibuka Pj Gubernur Sumatera Utara, dalam hal ini diwakili Staf Ahli Gubernur Ir Suherman MSi. Demikian dikatakan Ketua Panitia Kongres ke 2 FTA SBSI, Sukoso Winarto, Jumat (17/11/2023).
Katanya, hadir diacara kongres, Mangapul Purba mewakili Ketua DPRD Sumatera Utara, perwakilan Kapoldasu, Walikota Siantar dr Susanti Dewayani SpA, Presiden K-SBSI Eli Rosita Silaban SE, serta Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumatera Utara Dr Haposan Sialagan SH MH, dan lainnya.
Pada kongres ke 2, selain menetapkan ketua umum, sekjen dan bendahara umum, juga mengesahkan Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) FTA SBSI Solidaritas yang baru.
Kemudian, kongres juga menyatakan, FTA SBSI Solidaritas bergabung atau berafiliasi ke Dewan Eksekutif Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (K-SBSI).
“Kami siap membangun peradaban buruh yang profesional menuju Indoensia emas,” ucap Ketua Umum DPP FTA SBSI Solidaritas, Ramlan Sinaga.
Kata Ramlan, DPP FTA SBSI Solidaritas memilik program jangka panjang, menengah dan panjang. Seperti, pada program jangka pendeknya, dalam waktu dekat ini, DPP FTA SBSI Solidaritas akan melakukan konsolidasi, guna membentuk cabang di daerah yang belum terbentuk.
Dalam masa kerja 100 hari, sebut Ramlan, DPP FTA SBSI Solidaritas akan berjuang untuk membentuk sekira 57 cabang FTA SBSI Solidaritas. Sehingga, dalam 100 hari kedepan, sudah ada 100 cabang FTA SBSI Solidaritas di Indonesia.
Program jangka menengah, FTA SBSI Solidaritas akan konsern memperjuangkan perlindungan terhadap buruh, terutama terhadap supir angkutan yang terkadang sering digiring ke pidana kelalaian ketika terjadi kecelakaan.
Kemudian, jamjnan asuransi terhadap supir, juga menjadi perhatian serius. Karena sangat jarang supir dilindungi dengan BPJS. “Jadi perusahaan harus mendaftarkan suoirnya ke BPJS,” tandas Ramlan.
Sedangkan dalam jangka panjang, Ramlan berharap, seluruh cabang FTA SBSI Solidaritas telah terbentuk di seluruh Indoensia. Begitu juga dengan FTA SBSI Solidaritas tingkat provinsi.
Lebih lanjut, Ramlan menegaskan, setelah Kongres ke 2 FTA SBSI Solidaritas, tidak ada lagi FTA lain, selain FTA SBSI Solidaritas. (*)
Editor: Purba