MEDAN, DUTAMEDAN.COM – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara, Tuahta Ramajaya Saragih, mengatakan, 54 warga Desa Simangulampe terpaksa mengungsi ke Kantor Camat Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sabtu (02/12/2023).
Mereka adalah korban dari Bencana longsor dahsyat terjadi di Desa Simangulampe, Baktiraja, Jumat (1/12/2023) sekitar pukul 21.30 WIB.
“Sementara 55 Warga diungsikan pemerintah setempat ke Kantor Camat Baktiraja,” ujar Tuahta Saragih kepada wartawan, Sabtu (2/12).
Tuahta mengatakan pihaknya sedang menerjunkan 1 regu personil rescue ke Desa Simangulampe. Diturunkan juga logistik cepat saji, dapur umum dan peralatan lainnya.
“Kebutuhan logistik memang mendesak, kemudian juga peralatan standar banjir bandang untuk penanganan dampak bencana dan evaluasi korban, sangat diperlukan seperti beko, ekskavator, cangkul, sekop dan lainnya,” ujar Tuahta.
Diberitakan sebelumnya, terjadi bencana longsor dahsyat di Desa Simangulampe, Jumat (1/12/2023) sekitar pukul 21.30 WIB.
Bebatuan dan tanah menimpa banyak rumah warga dan barang-barang perlengkapan, sarana umum seperti jalan raya dan lahan pertanian sekitar 5 ha, akibat longsor tersebut.
Bahkan longsor tersebut, dilaporkan sementara mengakibatkan 12 orang hilang, 1 orang luka berat dan merusak puluhan rumah warga.
Kronologis terjadinya longsor, jelas Tuahta, untuk sementara diketahui karena dipicu intensitas hujan yang tinggi, yang turun sejak Jumat sore hingga malam.
Kemudian pada Jumat pukul 21.15 WIB, terjadi luapan air yang membawa material longsoran berupa bebatuan yang sangat banyak dan berukuran besar mencapai sekitar 2,5 m3, yang merusak rumah penduduk, fasilitas umum dan lahan pertanian di Desa Simangulampe .
Kejadian tersebut, kata Tuahta, sudah dilaporkan kepada Pj Gubernur Sumut, Hassanudin, dan mengkoordinasikan penangananan tanggap darurat.
Kemudian dengan Pemkab Humbahas, seperti ke pihak BPBD Humbahas, juga sudah dilakukan koordinasi. “Dan kami mendapat laporan sudah mulai dilakukan penanganan awal. Kami juga sedang menuju ke lokasi,” kata Tuahta.
Tuahta mengimbau masyarakat tetap tenang seraya berdoa memohon pertolongan Tuhan. “Sementara begitu laporan kita, dan ini perkembangan selanjutnya akan kami sampaikan. Intinya mari sama-sama melakukan penanganan,” ujar Tuahta.(BG/HH)