Miliki Cadangan Nikel dan Bauksit Terbesar di Dunia, Badan Geologi Lakukan Ini

0
Indonesia tercatat memiliki tiga sumber daya alam terbesar di dunia, yaitu timah, nikel dan bauksit. foto istimewa

DUTAMEDAN.COM, Bandung – Indonesia tercatat memiliki tiga sumber daya alam terbesar di dunia, yaitu timah, nikel dan bauksit.

The USGS (United States Geological Survey) dan Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, nikel Indonesia merupakan yang terbesar ke dua di dunia, sementara bauksit menjadi yang terbesar keempat di dunia.

Menurut Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Muhammad Wafid, besarnya kandungan dua komoditi tersebut menjadikan Indonesia sebagai pemain penting di dunia.

“Sebagai yang memiliki cadangan sumber daya alam yang besar, sudah seharusnya Indonesia menjadi pemain penting. Artinya, Indonesia punya peran penting dalam penyediaan bahan baku, bahan pasokan, dan juga permintaan nikel dan bauksit dunia,” kata Wafid dalam siaran pers yang dikutip, Senin (4/11/2024) di Bandung.

Wafid menjelaskan, status 2023, sumber daya nikel Indonesia berupa bijih sebesar 18.550.358.128 ton dengan total cadangan 5.325.790.841 ton bijih. 

Sementara untuk bauksit sendiri total sumber daya yang dimiliki berupa bijih sebanyak 7.475.842.602 ton dengan total cadangannya dalam bentuk bijih sebesar 2.777.981.035 ton.

Untuk memaksimalkan pendapatan negara dari produk mineral tersebut, Indonesia secara bertahap memberlakukan larangan ekspor bahan mentah sejak beberapa tahun terakhir. 

Kebijakan ini bertujuan untuk mendorong hilirisasi industri dalam negeri, meningkatkan nilai tambah produk, dan mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah.

Berdasarkan data Kementerian Koordinator Marves, saat ini ada 147 smelter. Kalau dibagi menjadi dua metode pengolahan atau proses pengolahannya, pirometalurgi ada 49 smelter beroperasi, 35 smelter konstruksi, dan 36 smelter dalam perencanaa. 

“Sedangkan yang kedua, metode hidrometalurgi, ada 5 plan operasi, kemudian 3 plan konstruksi, dan 19 plan perencanaan,” terang Wafid.

Program hilirisasi sendiri telah menjadi prioritas pemerintahan Prabowo Subianto untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui pengolahan sumber daya alam di dalam negeri.

Menurutnya, eksploitasi yang terus menerus terhadap produk nikel dan bauksit akan menurunkan jumlah cadangan yang ada. 

Untuk itu, Badan Geologi terus melakukan identifikasi, inventarisasi untuk greenfield, serta daerah yang bisa dieksplore untuk resources maupun cadangan.

“Selama 5 tahun, yaitu tahun 2019-2023, kondisi sumber daya tereka sama dengan sumber daya terukur cukup meningkat secara signifikan,” tutup Wafid.

Sebelumnya, Wafid mengikuti webinar Prospeksi dan Bisnis Industri Mineral Masa Depan yang dilaksanakan oleh Insitutut Teknologi Surabaya secara daring, Sabtu (2/11/2024). * (Jasmin)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version