DUTAMEDAN.COM, MEDAN – Dinas Sosial Prov. Sumut bersama dengan USAID ERAT menggelar acara Penandatanganan MoU Afirmasi layanan kesehatan bagi Penyandang Disabilitas Cerebral Palsy, di Galeri & Cafe Pelataran Difabel, Rabu (30/10/24).
Turut hadir Kepala Dinas Sosial Sumatra Utara Dr.H.Asren Nasution.MA, Dinas Tenagakerja yang diwakili Pius, Yayasan Pejuang Celebral Palsy diwakili oleh Ratnasari, Ketua Ikatan Fisiotherapy Sumut Sabirin Berampu, SST.,Ftr. M.Fis, Rektor Institute Medistra Lubuk Pakam NS. Rahmad Gurusinga, S.Kep,M.Kep, dan ketua Stikes Siti hajar Maryaningsih dan Kasentra bahagia kemensos Teguh Supriyono.
Kepala Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara Dr. H. Asren Nasution.MA dalam kata sambutan nya menyampaikan, “Ada 26 PPKS yang menjadi perhatian jumlah penyandang Disabilitas di Sumatera Utara berjumlah 41.000 jiwa yang menjadi perhatian persoalan sosial,” ujarnya.
Dr.H.Asren Nasution berharap dan mengajak, agar persoalan ini bisa menjadi persoalan banyak pihak untuk perduli. Sebab hal ini akan menjadi ladang amal buat kita kelak diakhirat.
Disamping itu, perwakilan USAID ERAT Harry H.Masyrafah mengatakan, “USAID ERAT akan tetap terus mendukung pemerintah dalam menjalankan program layanan kesehatan bagi penyandang Disabilitas Celebral Palsy ini,” pungkasnya.
Adapun Penjelasan dan Penandatanganan MoU dipaparkan dan dipandu oleh Hawari Hasibuan,SH.MH selaku Provincial Governance Advisor Sumatera Utara USAID ERAT.
Hawari Hasibuan mengatakan, “Acara ini dilaksanakan salahsatunya bertujuan untuk Pengenalan model kerja sama dan pembagian peran para pemangku kepentingan,” imbuhnya.
Selain itu, terkait Output kegiatan Hawari juga menyebut, terinformasikan model kerja sama dan pembagian peran para pihak dalam pemberian pelayanan kesehatan dan pelatihan fisioterapi dasar kepada pendamping dan keluarga Masyarakat disabilitas Celebral Palsy.
Dikesempatan yang sama, Rektor Institute Medistra Lubuk Pakam NS. Rahmad Gurusinga, S.Kep,M.Kep menyampaikan bahwa, ” kami siap membantu dan bersinergis dengan dinas sosial dalam mendukung program disabilitas Celebral Palsy,” jelasnya.
Ia berkeinginan kedepan nya untuk mengutus dosen-dosen Medistra institute untuk melakukan kegiatan riset, pelatihan, fisioterapi dan memberikan edukasi kepada para penyandang Disabilitas dan kepada para orang tua penyandang Disabilitas.
Di akhir acara Hawari Hasibuan menjelaskan terkait Latar Belakang Program USAID ERAT adalah, program kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Amerika. “Tujuan dari program USAID ERAT adalah agar warga Indonesia dapat menerima manfaat dari pemerintahan daerah yang efektif melalui peningkatan kualitas pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik di daerah,” terangnya lagi.
Tujuan tersebut akan dicapai melalui tiga hasil antara, yaitu: 1) Keselarasan kebijakan nasional dan daerah yang lebih baik; 2) Peningkatan kinerja pelayanan publik; dan 3) Alokasi dan penggunaan anggaran yang lebih baik.
Program USAID ERAT diharapkan dapat mencapai hasil Komunikasi, koordinasi dan kolaborasi terkait kebijakan yang lebih kuat di antara tingkatan pemerintahan.
Menindaklanjuti hasil rapat teknis perumusan potensi kerja sama upaya afirmasi layanan
kesehatan bagi Masyarakat Disabilitas di Sumatera Utara yang telah diselenggarakan bersama.
Hawari Hasibuan berharap agar pemerintah Sumatera Utara dan kalangan swasta untuk bisa berkontribusi dan memberikan sentuhan terhadap para penyandang Disabilitas Celebral Palsy.(Red)