DUTAMEDAN.COM – Saat ini kita hidup dalam derasnya arus globalisasi yang memudahkan budaya luar masuk ke Indonesia. Hal ini mengkhawatirkan perkembangan generasi muda terutama generasi Z yang hidupnya sudah sangat dimanjakan oleh teknologi. Seperti yang dikemukakan oleh Grail Research (2011) karakteristik generasi Z adalah generasi pertama yang sangat mengenal internet maka dari itu generasi ini sering disebut generasi internet.
Jika generasi sebelumnya yaitu Y masih mengalami transisi teknologi hingga menuju internet, maka generasi Z lahir saat teknologi tersebut sudah tersedia. Hal itulah yang membuat generasi ini memiliki karakter yang menggemari teknologi, fleksibel, lebih cerdas, dan toleran pada perbedaan budaya. Mereka juga terhubung secara global dan berjejaring di dunia virtual. Meskipun demikian, generasi ini adalah generasi yang menyukai budaya instan dan kurang peka terhadap pentingnya privasi (Rastati, R. 2018). Karena generasi ini lebih mudah mengunggah segala hal di media sosial tanpa memikirkan bahwa hal tersebut privasi atau bukan.
Berdasarkan jurnal penelitian berisi survei tentang karakteristik Gen Z oleh Sladex dan Grabinger (2014:5) berjudul Gen Z The first Generation of The 21st Century Has Arrived mengungkapkan bahwa 50% Gen Z memiliki tablet sendiri dan 33% memiliki smartphone sendiri. Sedangkan sebuah studi Wikia menemukan bahwa semua Gen Z (100%) terhubung secara online selama lebih dari satu jam per hari, tetapi 46% terhubung lebih dari sepuluh jam per hari.
Bagi Gen Z, teknologi lebih dari sekadar alat, melainkan teknologi sudah menjadi bagian dari diri dan kehidupan para Gen Z. Kemampuan generasi tersebut mampu menggunakan teknologi untuk memperluas pemikiran dan memicu perubahan sosial memberdayakan generasi muda. Generasi Z ini sangat berpengaruh untuk kemajuan dan perkembangan bangsa Indonesia dilihat, dari pandangan terhadap generasi tersebut maka dengan berkembangn internet dan kuatnya pengaruh globalisasi ini dapat menyebabakan adanya kemungkinan lunturnya nilai-nlai Pancasila yang ada dalam kehidupan.
Sebagai negara yang berlandaskan ideologi Pancasila sangat penting menanamkan nilai-nilai yang dapat diambil dari butir-butir Pancasila yang di dadalamnya mengandung filosofis yang bermakna. Seperti yang kita tahu bahwa Generasi Z merupakan generasi muda yang tidak pernah terlewat dari teknologi, adapun Generasi ini lahir sekitar tahun 1997-2015 an sehingga mereka sudah mengenal teknologi sejak lahir (Yunica & Anggraeni, 2021). Generasi ini merupakan generasi yang harus lebih banyak ditanamkan nilai-nilai Pancasila karena generasi ini dapat dikatakan berkembang bersama teknologi. Mereka sangat mementingkan kehidupan sosial medianya, banyak anak yang kurang peduli akan nilai-nilai Pancasila. Sifat ini yang perlu diperbaiki agar penerus bangsa memiliki moral yang baik. Jiwa sosial yang kurang membuat mereka kurang beraosialisai dengan lingkungan sekitarnya bahkan banyak yang tidak saling mengenal meskipun mereka tetangga.
Pancasila merupakan hal yang sangat penting dalam pembentukan karakter manusia apalagi saat ini, dimana dengan adanya pengaruh dari luar Indonesia mengalami krisis karakter moral pada generasi Z yang sudah terlalu dimanjakan teknologi. Akibatnya generasi ini bersifat manja, individualis, anti sosial, dan kebanyakan mengumbar privasi di media sosial. Hal ini merupakan wujud tidak terlaksanakannya nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan. Nilai Pancasila merupakan hal yang penting, jika dilaksanakan dengan baik maka akan menjaga keeksistensian bangsa Indonesia di negara lain dan jika semua masyarakat berprilaku baik dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam hidupnya maka akan menimbulkan ketentraman dalam kehidupan bernegara. Dengan pancasila diterapkan dalam kehidupan maka generasi Z ini dapat menyaring pengaruh derasnya arus globalisasi.
Dalam era globalisasi dipastikan akan selalu ada krisis karater dan krisis moral. Dalam pandangan pancasila, hubungan sosial yang selaras, serasi, dan seimbang antara individu dengan masyarakatnya tidak netral, melainkan dijiwai oleh nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila pancasila sebagai kesatuan. Manusia harus hidup dan bekerja sama dengan manusia lain dalam bermasyarakat (Kaelan, 2010:31).
Untuk itu diperlukannya penumbuhan kembali Pancasila agar tetap menjadi kajian generasi muda khususnya para peserta didik, yaitu salah satunya dapat dimulai dari pendidikan yang ada di Indonesia misalnya dari pendidikan Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas atau bahkan hingga ke Perguruan Tinggi. Hal ini dikarenakan, Pancasila memiliki kaitan erat dengan pendidikan pada umumnya, dan secara khusus pada Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan PPKN (Hidayatillah, 2014).
Penerapan dalam kehidupan sehari-hari yang bisa dicontohkan orang tua dan lingkungan sekitar juga dapat mempertahankan nilai-nilai Pancasila. Selain itu juga pendidikan kewarganegaan juga sangat penting untuk mengajarkan dan mendidik anak untuk hidup yang sesuai dengan nilai-nilai pancasila yang ada.
Penerapan nilai pancasila pada generasi Z ini bisa dilakukan melalui kegiatan organisasi. Kegiatan organisasi ini sangat penting karena di dalamnya akan mendapatkan pembelajaran mengenai sikap gotong royong, mengemukakan pendapat, musyawarah, mengenal perbedaan antar manusia.
Untuk menerapkan nilai – nilai pancasila kita terlebih dahulu harus memahami kandungan yang terdapat dalam pancasila dari ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dengan memahami kandungan pancasila kita akan terhindar dari kesalahan, dan untuk belajar memahami kandungan tersebut sebenarnya sudah kita laksanakan pada saat belajar PKN ketika SD dan pada saat itu awal mula kita mengenal pancasila.
PKN memiliki peran krusial dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda. Melalui metode pembelajaran yang relevan, aplikatif, dan mendalam, PKn membantu siswa memahami, menginternalisasi, dan mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan mereka sehingga menjadi bagian integral dari karakter dan sikap kewarganegaraan mereka di masa depan.
Selain itu, PKN bukan hanya sebuah mata pelajaran, tapi merupakan sarana penting dalam membentuk karakter, sikap kewarganegaraan, dan pemahaman akan nilai-nilai yang menjadi landasan bangsa Indonesia. Dengan memanfaatkan metode pengajaran yang efektif, PKN dapat menjadi alat yang sangat efektif dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda.
Banyak hal – hal positif yang kita dapatakan dalam menanamkan nilai – nilai pancasila pada diri kita yaitu membantu kita untuk lebih disiplin, mengetahui dan menjalanka aturan dan norma – norma kehidupan
Adapun alasan mengapa menanamkan Pancasila pada Generasi Z sangatlah penting yaitu:
1. Identitas Nasional yang Kuat: Pancasila adalah dasar negara Indonesia. Dengan memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila, Generasi Z dapat mengembangkan rasa kebangsaan dan identitas nasional yang kuat, menjaga keberagaman, dan memperkuat persatuan di tengah perbedaan.
2. Moralitas dan Etika: Nilai-nilai Pancasila, seperti gotong royong, keadilan, dan persatuan, mengajarkan pentingnya sikap saling menghargai, tolong-menolong, dan bertanggung jawab. Hal ini membentuk karakter yang baik dan membantu Generasi Z untuk membuat keputusan yang tepat secara moral.
3. Menumbuhkan Pemimpin yang Bertanggung Jawab: Dalam konteks global yang terus berkembang, Generasi Z akan menjadi pemimpin masa depan. Menanamkan nilai-nilai Pancasila dapat membantu mereka menjadi pemimpin yang bertanggung jawab, adil, dan mampu memimpin dengan integritas.
4. Resolusi Konflik dan Toleransi: Pancasila mengajarkan pentingnya toleransi antarindividu dan kelompok. Dengan memahami nilai-nilai ini, Generasi Z dapat lebih baik dalam menyelesaikan konflik dan membangun hubungan yang harmonis di tengah masyarakat yang beragam.
5. Membentuk Pemikiran Kritis dan Kreatif: Pemahaman yang mendalam tentang Pancasila juga dapat membantu Generasi Z dalam mempertimbangkan berbagai sudut pandang dalam mengambil keputusan, serta mengembangkan solusi kreatif terhadap berbagai masalah kompleks.
Menanamkan Pancasila pada Generasi Z tidak hanya tentang mengajarkan konsep-konsep, tetapi juga tentang mendorong penerapan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Cara terbaik untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila adalah dengan memberikan contoh nyata, melalui pendidikan yang baik di sekolah dan keluarga, serta memberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial yang mempromosikan nilai-nilai Pancasila tersebut.
Dengan demikian, Generasi Z dapat tumbuh sebagai individu yang berkualitas, siap menghadapi tantangan, dan berkontribusi positif bagi masyarakat dan negara.***