DUTAMEDAN.COM – Moralitas politik anak muda sering kali mencerminkan kepedulian terhadap isu-isu sosial, lingkungan, dan kesetaraan. Banyak dari mereka mendukung nilai-nilai progresif, inklusif, dan berusaha untuk mencapai perubahan positif dalam masyarakat. Namun, ini bersifat umum, dan individualitas serta variasi dalam pandangan moralitas tetap ada di antara anak muda.
Menurut (Budiningsih, 2008) moralitas adalah hal-hal yang berhubungan dengan larangan dan tindakan yang membicarakan salah atau benar dan selalu mengacu pada baik buruknya manusia. Moralitas mempunyai kaitan erat dengan komponen-komponen yaitu pengetahuan moral tradisi, penalaran moral, belas kasih dan altruisme (perhatian terhadap kesejahteraan orang lain tanpa memikirkan diri sendiri), serta kecenderungan moral.
Dalam menjelajahi dunia moralitas politik anak muda, kita membuka jendela ke kompleksitas pandangan, nilai, dan aspirasi yang membentuk wajah politik generasi muda. Dalam konteks ini, mari bersama-sama menyelami lanskap nilai-nilai, perubahan sosial, dan tantangan etis yang membentuk pandangan anak muda terhadap politik. Dengan pemahaman mendalam, kita dapat menggali dinamika yang membentuk moralitas politik mereka dan memahami peran penting generasi ini dalam membentuk arah masa depan politik.”
Moralitas politik anak muda tidak diciptakan secara eksplisit, melainkan berkembang sebagai respons terhadap lingkungan sosial, politik, dan budaya. Pandangan mereka terbentuk melalui pengalaman pribadi, interaksi sosial, dan paparan terhadap isu-isu politik. Faktor-faktor ini bersama-sama membentuk landasan moral. Dengan memahami landasan moralitas politik anak muda, kita dapat lebih mendalam memahami arah dan karakter dari partisipasi politik generasi ini.
Untuk menurunkan pengaruh besarnya karakteristik dan moralitas islam pada generasi milenial kita harus melakukan pendekatan secara lembut terhadap generasi milenial. Berikut 6 hal yang bisa diterapkan oleh orang tua agar menjadikan anaknya sebagai anak yang berkarakter dan bermoralitas, yaitu :
Jadilah role model untuk generasi milenial.
Apresiasi kegigihan yang dilakukan oleh generasi milenial setiap melakukan sesuatu tanpa perlu menghakimi hasil yang tidak memuaskan.
Generasi milenial paling tidak suka dinasehatin. Maka cara paling ampuh mengajarkan pendidikan karakter adalah dengan berbagai pengalaman atau bisa juga menggunakan metode storytelling.
Melatih jiwa kepemimpinan pada generasi milenial.
Mengajarkan sopan santun, bagaimana menjaga sikap, dan memberitahu mana yang benar dan salah.
Memberitahu pada siswa tentang pentingnya bersikap jujur
Oleh karena itu membangun karakter pada diri seseorang tidak bisa dilakukan secara instan, apalagi diterapkan pada generasi milenial. Namun kita bisa memulai dari pembelajaran hal-hal sederahana dari yang terdekat terlebih dahulu.
Pada Januari 2022, beberapa aspek moralitas politik anak muda yang mungkin dibahas melibatkan kejujuran, integritas, tanggung jawab sosial, dan partisipasi aktif dalam proses politik dengan semangat yang positif. Beberapa mungkin menekankan pentingnya pendidikan politik yang etis, penolakan terhadap tindakan korupsi, serta upaya untuk mempromosikan nilai-nilai keadilan dan kesetaraan. Namun, perlu diingat bahwa ini adalah gambaran umum, dan pandangan konkret dapat bervariasi di antara berbagai kelompok dan individu.
Pada saat ini kita hidup di era milenial terutama era digital, dimana karakteristik dan moralitas Islam sudah sangat tidak menentu. Melihat banyaknya kasus pelanggaran tentang karakteristik di dunia pendidikan, tampak sangat jelas bahwa tidak tertanam dengan baiknya mana perbuatan yang dijadikan karakteristik yang baik dan yang terlarang. Padahal seseorang dapat dikatakan memiliki iman yang benar dan sesuai dengan syariat islam jika ia memiliki karakteristik akhlak yang baik. Pendidikan karekteristik dan moralitas ini sangat penting bagi negara ataupun dunia pendidikan.
Gerakan politik pada anak muda mereka memiliki cita-cita yang jelas dan idealisme yang kuat yakni mewujudkan Indonesia merdeka. Oleh sebab itu, gerakan politik kaum muda memiliki basis ideologi yang jelas dalam perpolitikan Indonesia yaitu : Pertama, kesatuan nasional.
Upaya mencari kesamaan-kesamaan dengan menghilangkan perbedaan-perbedaan menjadi pilihan yang ditempuh pada kaum muda untuk membentuk aksi bersama melawan kolonialisme untuk mencapai kemerdekaan Indonesia. Kedua, solidaritas. Suatu kesadaran nasionalis muncul bahwa terdapat perbedaan yang jelas antara penjajah dengan jajahannya, karena itu kaum muda terdidik haruslah mampu menciptakan dan mempertajam konflik antara orang Indonesia dan penjajah. Ketiga, non-kooperasi. Kemerdekaan Indonesia bukanlah hadiah dari Belanda atau kaum penjajah, tetapi berkat kerja keras dan kekuatan bangsa Indonesia sendiri. Keempat, swadaya. Diperlukan adanya kekuatan yang mandiri dalam kehidupan nasional, ekonomi, sosial, politik, dan hukum.***