JAKARTA, DUTAMEDAN.COM – Perusahaan teknologi asal AS, Apple dikabarkan mengajukan rencana membangun pabrik di Bandung, Jawa Barat. Nilai investasi itu mencapai USD10 juta atau Rp157 miliar.
Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza mengatakan, rencana Apple untuk berinvestasi tersebut belum memenuhi syarat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk produk iPhone 16.
“Kami berharap bahwa komitmen yang sekarang disampaikan ini bisa dijalankan sesegera mungkin. Ya kan sebelumnya kita sudah mendengar Apple berkomitmen, dan ternyata sampai beberapa waktu yang lalu komitmennya masih kurang,” katanya, dilansir dari IDX, Kamis (7/11/2024).
Dalam waktu dekat, kata dia, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang akan memberikan pernyataan lebih lanjut terkait hal ini. “Ya pokoknya kami sedang mengkaji Dalam waktu dekat akan diumumkan oleh Pak Menteri,” tuturnya.
Seperti diketahui, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang sebelumnya menyebut iPhone 16 ilegal diperjualbelikan di Indonesia karena perusahaan tidak mampu memenuhi persyaratan TKDN. Larangan ini merupakan bagian dari kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang pro produk lokal.
Aturan TKDN tertuang dalam Permenperin 29 Tahun 2017 tentang Ketentuan dan Tata Cara Perhitungan Nilai TKDN Produk Telepon Seluler, Komputer Genggam dan Komputer Tablet. Dalam aturan tersebut mengharuskan produk telepon seluler, komputer genggam, dan tablet memenuhi nilai TKDN minimal 40 persen untuk bisa dijual di pasar Indonesia.
Agus mengaku telah memberikan tiga skema untuk pemenuhan TKDN bagi Apple. Pertama, skema manufaktur, kedua skema aplikasi, dan ketiga skema inovasi dalam negeri yang kemudian dipilih oleh Apple. Namun, skema ketiga ini belum cukup sehingga proses perpanjangan sertifikat TKDN masih menunggu tambahan realisasi investasi dari Apple.
Menperin menyatakan realisasi investasi Apple di Indonesia masih relatif kecil yakni hanya sebesar Rp1,48 triliun dibandingkan banyaknya produk perusahaan besar asal AS tersebut ke pasar dalam negeri. Selain itu, Apple juga sudah berkomitmen untuk menambah realisasi investasi hingga Rp1,71 triliun, yang artinya masih ada kekurangan sekitar Rp240 miliar.
Editor: Andika
Sumber: IDX