DUTAMEDAN.COM, Langkat – Suasana meriah, bagai kontes pantun Melayu menyambut silaturahmi dan ramah-tamah Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Sumut, Hasan Basri Sagala di Kecamatan Tanahseribu, Kabupaten Langkat, Selasa (19/11/2024).
Mulai dari Master of Ceremony (MC), Ketua Panitia H Muhammad Nasir Tanjung, pentausiyah Al-Ustadz Fadli Siagian, hingga Hasan Basri Sagala ikut berpantun dalam mengurai makna pertemuan yang dihadiri dominan kaum Hawa dari perwiritan Yasin Binjai dan Langkat serta masyarakat Seibingai Langkat.
Al Ustadz Fadli Siagian menyebut, Hasan Basri Sagala bukan kaleng-kaleng. “Bak kata orang kalau ada pisang awak, jangan pisang lilin, kalau ada orang awak, ngapain pilih yang lain. Pilih Nomor 2,” katanya seraya berpantun lagi, jangan Tanjungtiram Batubara, habis disiram hilang suara, disambut meriah jemaah.
Menurut Fadli Siagian, Hasan Basri Sagala mengecap pendidikan luar biasa. “Doakan Edy-Hasan duduk, Insya Allah tiap Kabupaten berdiri koperasi, bermanfaat bagi usaha dan perekonomian keluarga,” katanya.
Tausiyah ustadz Fadli juga menyampaikan, dalam al-Quran disebutkan Aqimus Shalah, wa atuzzakah, laksanakan salat, bayar zakat. “Salat tujuannya Hablum minallah, membayar zakat hablum minannas,” katanya mengumpamakan dua hal yang tak dapat dipisahkan dalam perjalanan kehidupan.
Tentang dua hal, Fadli juga menjelaskan, dalam doa ada fidduniya hasanah wa fil akhirati hasanah. Dalam Kitab Al-Luklu wal Marjan dijelaskan, ada dua perkara pegangan dalam keadaan hidup dan mati. Insya Allah kalian tak akan tersesat selama-lamanya, dengan kitabullah wa sunnaturrasul.
Jelang akhir tausiyahnya, Ustadz Fadli Siagian mengingatkan jemaah, bahwa iman kepada Allah mesti tanpa keraguan. “Tanpa ketakutan kepada yang lain, kecuali kepada Allah,” tegasnya.
Bila Allah berkehendak, katanya, anak tukang kayu bisa menjadi Presiden. Anak petani juga bisa menjadi Presiden. “Jika Allah berkehendak atas segala sesuatu, pasti dimudahkan Allah. Tergantung bagaimana keyakinan seorang anak manusia kepada Allah.
Ketahuilah, kata Fadli lagi, ada hal upaya yang pasti mendapat pertolongan Allah SWT. Pertama menyekolahkan anak, membayar hutang. “Demikian perjuangan Edy-Hasan, kalau yakin kepada Allah memperoleh kemenangan, Insya Allah menang,” ujarnya.
Dia mengimbau agar masyarakat memilih pemimpin yang memiliki perhatian kepada Agama. “Dengan begitu, Insya Allah akan sejahtera negeri ini. Akan tercipta Sumut yang bermartabat,” ujarnya.
Hasan Basri Sagala, yang hadir bersama istrinya Linda Sahfitri Hasibuan, juga ikut berpantun. “Dari Tanahseribu ke Kampung Besilam, singgah sebentar di Simpangempat. Yang menjawab salam, kami doakan selamat dunia akhirat,” ucapnya mengawali penyampaiannya.
Dia kembali memperkenalkan diri untuk memperkuat silaturahmi. “Saya lahir di Kotapinang, Labusel dan belajar di madrasah diselenggarakan Al-Washliyah di kampung saya. Kuliah di IAIN Sumut dan S2 di Universitas Indonesia di Jakarta, hingga memasuki masa berumahtangga dan kerja,” kata Hasan Basri.
Dia juga menjelaskan kelebihan angka dua, mencontohkan dua yang tak boleh dipisahkan antara lain syahadatain. “Kesaksian harus dua, kepada Allah SWT dan kepada Muhammad Rasululullah,” katanya.
“Kabarkan kepada sanak keluarga, sampaikan salam kami Edy-Hasan, datang ke TPS pada 27 Nopember mendatang mencoblos nomor 2 pada lembar Pilkada Sumut,” katanya.
Sebelumnya, Ketua Panitia H Muhammad Nasir Tanjung juga berpantun. “Kelapa muda sedap rasanya, campur es dan gula janganlah lupa, ayahanda Edy Rahmayadi, Jenderal tegas berwibawa, Hasan Basri Sagala, ulama dan juga Intelektual muda,” pantun Nasir Tanjung mengawali silaturahmi dan ramah-tamah itu.
“Ke Pajak Tavip membeli ketan, ketan dibeli buat ketupat, Gubernur dan wakil Gubernur Sumatera Utara kita lanjutkan, mewujudkan visi, Sumatera Utara bermartabat,” tambahnya. (Red/01)