Medan, DUTAMEDAN.COM – Goa Ergendang adalah salah satu tempat wisata yang terletak di Desa Panungkiren, Kecamatan Sinembah, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Siapa sangka rupanya gua ini menyimpan cerita mistis di masyarakat sebagai kampung orang bunian dengan kaki terbalik.
Haru Sitepu selaku pengelola wisata Goa Ergendang mengatakan penamaan Ergendang sendiri diangkat dari sejarah yang didapat dari masyarakat. Kata Ergendang merupakan bahasa Karo yang artinya suara gendang.
“Dahulu, masyarakat sini sering mendengar suara gendang seperti musik adat Karo yang berasal dari gua ini. Pas diperiksa tidak ada orang,” kata Heru kepada detikSumut, Kamis (14/12/2023).
“Penduduk sekitar menyakini lokasi gua itu sebuah kampung bunian. Katanya orang bunian ini seperti manusia dengan posisi kaki terbalik,” tambahnya.
Ia menyampaikan lokasi itu dijadikan tempat wisata sekitar empat tahun terakhir. Oleh karena itu, dia menyebutkan lokasi tersebut sudah banyak berubah. Bahkan suara gendang itu jarang terdengar lagi.
Heru mengungkapkan untuk menikmati Goa Ergendang cukup murah. Pengunjung hanya cukup merogoh kocek Rp 15 ribuan. guanya dibuka mulai 08.00 WIB-21.00 WIB dengan panorama keindahan gua serta kolam renang.
“Paling yang kurang ini infrastruktur menuju ke sini. Jalan ke sini memang agak rusak. Makanya kami berharap dapat diperbaiki pemerintah,” sebutnya.
Di lain pihak, Dosen Antropologi yang lama berkutat di Pusat Studi Ilmu Sejarah (Pusis) Universitas Negeri Medan (Unimed) Erond L Damanik menjelaskan menurutnya gua itu tempat biasa yang identik dengan kelembaban sehingga selalu disinggahi binatang gua lainnya.
“Di dalam gua itu, biasanya ada titik-titik air yang memberikan kesejukan di dalamnya sehingga disenangi. Paling tidak, gua selalu tempat yang aman, nyaman dari hujan, dan matahari sehingga disenangi binatang,” sebutnya.
Menurutnya, kata Ergendang itu timbul dari masyarakat Karo yang merupakan populasi utama di sekitar gua saat mendengar suara seperti tabuhan gendang. Namun, suara gendang itu tidak setiap hari atau setiap waktu, melainkan tertentu saja.
“Menurut saya, suara gendang itu sejatinya fenomena alam terutama ketika angin berhembus dari arah mulut gua sehingga mengeluarkan suara desingan, atau ketika angin bertemu dengan bagian gua yang menonjol, menimbulkan suara laksana suara gendang,” ungkapnya.
“Namun, suara gendang itu diidentikkan masyarakat bahwa gua yang bersuara tanpa penjelasan lain. Seolah-olah, memang gua bersuara. Namun, suara itu, menurut saya adalah bunyian akibat hembusan angin,” tambahnnya.
Erond menyebutkan kini lokasi itu telah menjadi tempat wisata. Mistikasi suara gendang menjadi daya tarik khusus sehingga membuat para pengunjung tertarik pula. Ini menjadi faktor utamanya selain ada kolam-kolam ataupun air segar mengalir.
Sumber : detik.com
Artikel Cerita Mistis Goa Ergendang Deli Serdang, Disebut Kampung Orang Bunian pertama kali tampil pada Media DUTAMEDAN.COM.