MEDAN, DUTAMEDAN.COM – Kota Medan dihebohkan dengan spanduk bernada provokatif yang bertuliskan ” Tolak Cawapres Asam Sulfat ” setelah calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming, salah mengucap asam folat menjadi asam sulfat untuk ibu hamil.
Menyingkapi akan hal ini, relawan Sohib Gibran agar pihak penyelenggara Pemilu dapat bertindak dengan cepat untuk tidak menimbulkan kegaduhan.
“Beredarnya spanduk yang bersifat provokatif bagaimana pun tidak dibenarkan.Jadi, dalam hal ini harapkan Bawaslu dapat mengambil langkah cepat untuk tidak menimbulkan kegaduhan,” kata Dewa, Juru Bicara Sohib Gibran kepada wartawan, Kamis (7/12).
Sambung, Dewa kehadiran spanduk tersebut berupaya membuat suasana kegaduhan bila tidak dilakukan pembersihan.
“Beredarnya spanduk tersebut menurut kami adalah sebuah simbol bahawasanya kelompok-kelompok pengganggu demokrasi berupaya menggiring kerusakan berpikir masyarakat warga Kota Medan melalui fitnah.Tapi, langkah ini akan sulit dilakukan karena masyarakat Medan sangat cerdas menentukan pilihannya, ” kata Dewa.
“Dan kita merasa diksi-diksi yang dibangun hari ini berupaya menyerang Cawapres muda Mas Gibran.Dimana, tindakan ini sebuah tindakan mematikan mentalitas anak muda untuk memimpin bangsa dan meredupkan semangat-semangat anak muda yang nantinya berkeinginan menjadi pemimpin di negara ini.Dan tegas kami sampaikan kelompok-kelompok yang ingin mematikan karir anak muda untuk menjadi pemimpin di negara ini, maka secara otomatis kalian sudah bersiap menerima gelombang amarah anak muda yang mempunyai harapan besar di 2024 ini,” sambung Dewa.
Sebelumnya sebagai dilansir adanya spanduk bertuliskan ” Tolak Cawapres Asam Sulfat ” bertebaran di beberapa titik di Kota Medan, Kamis (7/12).
Spanduk diduga menyerang Cawapres Gibran Rakabuming Raka itu pun viral di media sosial, termasuk di sejumlah grup wa komunitas wartawan.
Pantauan wartawan spanduk itu ada terpampang di pagar, di Jalan Mongonsidi Medan. Spanduk itu berlatar belakang warna merah dan tulisan warna putih.
Spanduk ukuran kecil tersebut tidak memuat lembaga atau orang yang bertanggung jawab atas isi tulisan yang dimaksud. Dan spanduk serupa terlihat di Jalan Setia Budi Simpang Pemda Medan.
Sejauh ini belum diketahui siapa yang memasang spanduk tersebut. (ROM)