DUTAMEDAN.COM, Pematang Siantar – Memasuki era yang serba digital, akses layanan kesehatan tak lagi menjadi hal yang sulit untuk didapatkan oleh mayoritas masyarakat. Berbagai macam aplikasi digital diluncurkan untuk mempermudah masyarakat dalam berbagai hal. Termasuk BPJS Kesehatan yang turut berpartisipasi dalam melakukan transformasi digital. Salah satu inovasi unggulannya adalah Aplikasi Mobile JKN, yang sudah digunakan oleh sebagian besar peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Kemudahan aplikasi tersebut dirasakan pula oleh Agus Budiman Siregar (48), seorang pegawai PNS Daerah di Kota Pematang Siantar.
“Aplikasi Mobile JKN itu satu aplikasi yang memiliki banyak manfaat. Berbagai fitur untuk mengakses banyak layanan ada didalamnya. Seperti mengecek tunggakan, pindah fasilitas kesehatan, perubahan data peserta, cek tagihan peserta, skrining kesehatan secara mandiri dan lain-lain. Aplikasinya juga bisa diunduh secara gratis melalui ponsel kita,” ujar Agus pada Kamis (23/11).
Agus mengaku pertama kali mengenal Aplikasi Mobile JKN dari media sosial. Selain itu Agus juga mencoba melihat beberapa fitur seperti skrining riwayat kesehatan, perubahan data peserta hanya dengan menyiapkan Nomor Induk Kependudukan (NIK), nama, tempat tanggal lahir, nomor ponsel dan sandi yang akan digunakan.
“Kemudian tinggal buka Playstore atau AppStore pada ponsel. Ketik Aplikasi Mobile JKN dan klik. Nanti langsung masuk ke menu daftar. Jadi seperti registrasi ketika buat akun, registrasinya menggunakan NIK. Siapkan password yang gampang diingat. Berikutnya tinggal masuk atau login,” jelas Agus.
Kunci sukses registrasi Aplikasi Mobile JKN, lanjut Agus, adalah dengan memastikan ketersedian akses internet, dan pulsa ada minimal seribu rupiah, karena ada kode One Time-Password (OTP) atau kode password yang hanya bersifat sementara dan dapat digunakan satu kali saja dikirim melalui pesan singkat. Hal ini diakuinya merupakan informasi tambahan yang dibacanya dari pengguna lain yang sudah pernah mendaftar.
“Setelah pendaftaran berhasil, masukkan NIK dan password yang telah dibuat untuk masuk ke dalam aplikasi. Apabila kita sudah berhasil masuk, kita akan langsung disuguhkan dengan berbagai fitur pada tampilan depan, di antaranya info peserta, cek status keaktifan kartu peserta, lokasi fasilitas kesehatan terdekat yang dari rumah atau domisili dan masih banyak lagi. Karena dengan menggunakan aplikasi ini, semua dapat dilakukan secara mandiri dan tidak perlu datang berkunjung ke kantor BPJS Kesehatan terdekat,” ungkap Agus.
Agus mengungkapkan fitur antrean online dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) Digital adalah yang pertama kali digunakan ketika sudah terdaftar sebagai pengguna Aplikasi Mobile JKN. Pada saat itu, Agus tiba-tiba merasa kurang sehat, ia pun pergi memeriksakan diri ke Faskes tingkat pertama yang terdaftar namun dirinya tidak membawa KIS miliknya.
“Saat itu saya dilayani dengan baik dengan hanya menunjukkan KIS Digital dari Aplikasi Mobile JKN pada petugas Puskesmas. Sebelumnya datang ke Puskesmas, saya mencoba menggunakan fitur antrean online dan datang sesuai dengan tanggal dan jam yang saya tentukan. Hal ini untuk menghindari berlama-lama menunggu antrean di Puskesmas,” tutur Agus.
Di samping itu, menurut BPJS Kesehatan telah menghadirkan banyak kemudahan bagi peserta JKN. Karena itu, Agus berpendapat bahwa masyarakat juga harus sadar betapa pentingnya menjadi peserta JKN itu sendiri. Selain prinsip gotong royong membantu sesama, dengan Program JKN ini masyarakat Indonesia juga jadi terlindungi dari ketidakpastian biaya berobat yang kian hari kian mahal.
“Kita bisa mendapatkan jaminan layanan kesehatan di mana saja dan kapan saja. Jadi jangan pada saat sakit baru daftar, tapi ini seperti kita sedia payung sebelum hujan,” kata Agus. (Rel)