Medan, DUTAMEDAN.COM – Yayasan Bukit Toba Sambangan Tuah (YKito Satu) bincang santai dengan pemuda, Selasa (5/12) di Aceh Corner Cafe Medan.
Bincang santai diikuti 30 orang pemuda-pemudi asal kabupaten yang ada di Sumatera Utara (Sumut) dan Pulau Jawa bersama narasumber Ketua Pembina YKito Satu, Dr. Dionisius Sihombing, M.Si.
Sebagai tanda kasih sayang bagi pemuda, Dion menegaskan bahwa masa depan masyarakat ada pada pemuda. Kebangunan bangsa pun di masa depan ada pada pemuda.
Karenanya perlu pemuda disemangati dan disayangi supaya termotivasi untuk menjadi berkat di masa depan. Apa yang dipersiapkan pemuda masa sekarang sebagai modal untuk membangun masyarakat dan bangsa di masa depan.
Sebagai pribadi yang sudah melewati masa muda, Dion merasa bahwa apa yang dialaminya sekarang tidak terlepas dari bagaimana berproses membina diri dan bergaul dengan orang yang tepat dan tergolong sukses. Bagi Dion apa yang dialaminya sekarang adalah dampak baik dari banyak pihak di masa lalu.
Bagi Dion wajib diwariskan kepada generasi muda agar kebaikan terus berlanjut dari masa ke masa.
“Kebaikan itu tidak boleh putus, tetapi harus diwariskan. Yayasan Kito Satu hadir untuk jadi berkat bagi kehidupan dan mengajak setiap pihak, termasuk pemuda sebagai teman membumikan kebaikan”, katanya.
“Yayasan Kito Satu terbuka untuk setiap jiwa yang bermaksud sama memerhatikan manusia yang lemah dan berkekurangan. Itu semangat karya kami dan untuk itulah kami hadir”, tegas Dion.
Pembina Yayasan Kito Satu saat makan bersama dengan pemuda peserta bincang santai.(ist)
Bincang santai sambil makan minum bersama tanda bukti kasih sayang untuk kaum muda yang butuh perhatian. Kami melakukan bukan karena berkelebihan dana, melainkan atas kerinduan berbagi bagi sesama.
Beberapa gerakan YKito Satu sejak berdiri tahun 2018 sudah digelar berupa pemberian sembako ke panti asuhan, bagi keluarga yang ekonomi lemah, kegiatan edukasi manajemen sekolah dan penelitian.
Kegiatan itu sebagai bukti bahwa YKito Satu sudah berbuat dan beri dampak bagi sesama. Biaya yang dikeluarkan untuk karya YKito Satu utamanya bersumber dari dana keluarga yang diperuntukkan untuk gerakan sosial dan sesekali ada donasi dari perorangan dan komunitas.
” Niat kami selanjutnya bagaimana gerakan kami didukung para pemuda lewat bersama-sama bergerak menghadirkan kebaikan umum” katanya.
Menanggapi itu salah seorang pemuda dari Jawa berkata merasa senang atas gerakan YKito Satu dan berjanji bisa contoh untuk turut berkepedulian bagi masyarakat yang lemah dan berkekurangan.
“Saya senang atas acara ini, saya berharap bisa peduli kelak bagi kemajuan masyarakat di daerah saya tinggal”, ujarnya.
Akhir acara Dion mengajak santap bersama diawali berdoa bersama sesuai agama masing-masing. Selanjutnya ditutup dengan poto bersama.***