DUTAMEDAN.COM, Yogyakarta – Universitas Gadjah Mada melalui Pusat Pengembangan Kapasitas Dan Kerjasama (PPKK) Fakultas Fisipol menggelar pelaksanaan Diklat Penyusunan Dokumen Perencanaan Daerah Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat dalam rangka Meningkatkan Kapasitas ASN dan Kualitas Pemerintahan di Hotel Wisma MM UGM Yogyakarta, dari tgl29 November -1 Desember 2023.
Padq kesempatan itu, Bupati Pakpak Bharat Franc Bernhard Tumanggor menjelaskan” Diklat tersebut bertujuan agar dokumen perencanaan disusun sesuai tugas pokok fungsi perangkat daerah.
Kegiatan ini bukan hanya sekadar seminar dan lokakarya penyusunan perencanaan Daerah. Lebih dari itu, PPKK menciptakan lingkungan yang memungkinkan peserta untuk meresapi pengalaman dan pembelajaran dari kasus nyata, dengan harapan dapat memberikan dampak positif pada peningkatan kualitas Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat, jelas Bupati.
Para peserta belajar tidak hanya dalam kelas, tetapi juga melalui studi banding ke BAPPEDA Kulon Progo. Peserta pelatihan menggali rahasia sukses Kabupaten Kulon Progo, yang berhasil mencapai pertumbuhan ekonomi tertinggi di level nasional sebesar 6,57%. Selain itu, para peserta diajak untuk mengamati upaya dari Lurah/ Kepala Desa terbaik kategori penerima Paralegal Justice Award dari Menteri Hukum dan HAM RI. Peserta belajar bagaimana membangun BUMDes dan memanfaatkan potensi pariwisata untuk peningkatan ekonomi warga.
Dikesempatan yang sama di Lounge Wisma MM UGM, Bupati Pakpak Bharat berdiskusi panjang lebar dengan Wakil Dekan Fakultas Ilmu Budaya sekaligus seorang Arkeolog Senior di Universitas Gadjah Mada, Mimi Savitri, MA, dan Direktur PPKK, DR. Gabriel Lele. Dalam pertemuan ini, Mimi Savitri menyampaikan ketertarikan untuk melakukan kerjasama peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Pariwisata di Kabupaten Pakpak Bharat.
Setelah Fakultas Ilmu Budaya UGM melakukan penelitian Artefak Mejan di Pakpak Bharat, Para Arkeolog kami pimpin langsung menemukan bahwa nilai sejarah maupun budaya di Tanah Pakpak sudah sangat maju, sehingga perlu dioptimalkan agar menghasilkan nilai tambah di berbagai sektor ekonomi, ungkap Mimi Savitri.
(Jaman munthe)