DUTAMEDAN.COM, SAMOSIR – Ratusan warga korban banjir Kenegerian Sihotang, Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir, melakukan aksi unjuk rasa sembari melintasi kota Pangururan menuju Kantor Bupati Samosir pada Senin (4/12/2023).
Aksi ini menggunakan pita putih bertuliskan “TUTUP TPL” dan membawa beragam spanduk, termasuk seruan untuk penutupan TPL kepada Presiden Jokowi, rehabilitasi ekosistem hutan Sitonggitonggi, ganti rugi dari PT TPL, dan panggilan untuk menyelamatkan Kenegerian Sihotang.Surat Bupati Samosir tanggal 5 Oktober 2023
Banjir bandang pada 13 Nopember 2023, menelan korban jiwa, Br Habeahan, merusak 120 hektar lahan pertanian, sekolah, dan rumah di Desa Siparmahan Kecamatan Harian, warga Kenegerian Sihotang.
Massa membawa spanduk menuntut penutupan TPL, mengaitkan aktifitas di Desa Baniara dan Desa Hutagalung dengan malapetaka bencana alam di Siparmahan.
Aksi demo diamati karyawan TPL, enggan berinteraksi dengan media atau massa di kantin belakang Kantor Bupati Samosir.
Dari Ratusan Warga demonstrasi, hanya Lima orang diterima sebagai utusan dalam diskusi terkait penutupan TPL. Tuntutan penutupan PT TPL diduga karena eksploitasi Hutan Lindung, disampaikan Mangatur Sihotang sebagai Orator Massa.
Tiga hal penting tuntutan utusan Warga Kenegerian Sihotang: Penutupan PT .TPL kepada Presiden Jokowi, rehabilitasi ekosistem Hutan Sitinggitonggi, ganti rugi kerusakan Rumah, Korban Jiwa, Sawah, Ladang, Sekolah, Jalan irigasi.
Bupati Samosir Vandiko Gultom menerima utusan Warga Kenegerian Sihotang dalam diskusi terbuka. Ruangan agak sempit, 5 orang hadir demi kepentingan masyarakat pasca Banjir Bandang di Kenegerian Sihotang.
Setelah negosiasi, Bupati dan tokoh masyarakat Sihotang pertemuan dan diskusi rencana “Penutupan PT. TPL”.
Surat Bupati Vandiko Gultom melalui Sekda Rita Tavip Megawati tertanggal 5 Oktober 2023, Nomor : 338/403 DISLINGKUP/X/2023, menghentikan Penebangan Tegakan di Wilayah Kabupaten Samosir. Daerah tangkapan air dan risiko banjir menjadi pertimbangan.
PT. Toba Pulp Lestari diminta menghentikan Penebangan di Lapangan sampai ada kajian yang dapat merujuk bahwa penebangan tidak akan mengakibatkan bencana banjir di wilayah Kabupaten Samosir.
Perwakilan massa masih berada di ruangan Bupati, keputusan belum diketahui. “Masih Alot, sabar ya,” ujar salah satu tim kepada WA Pers.