JAKARTA, DUTAMEDAN.COM – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Alhamid menilai kritikan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar terhadap proyek IKN Nusantara sangat dangkal dan tidak berlandaskan visi masa depan yang jelas.
Padahal, Habib Syakur menilai IKN Nusantara dan proyek strategis nasional lainnya seperti Rempang Eco City adalah pemikiran jangka panjang untuk perekonomian nasional dan kesejahteraan masyarakat Indonesia secara merata.
“Terus terang saya heran terhadap ucapan-ucapan Anies dan Muhaimin yang asal kritik. Masak IKN dibilang pindah ke hutan? Ini ciri pemikiran orang tidak bijak,” ujar Habib Syakur kepada awak media via WA, Minggu (3/12/2023).
Habib Syakur mengingatkan bahwa pemindahan ibu kota dalam Proyek IKN Nusantara di Kalimantan itu sudah melalui pemikiran masa depan yang visioner dan futuristik. Memajukan Indonesia secara menyeluruh dan tidak Jawa-centris.
“Menurut saya apa yang menjadi kebijakan Jokowi soal IKN itu sangat luar biasa dan harus diwujudkan. Apalagi susah menjadi keputusan UU. Sudah musyawarah secara matang,” jelas Habib Syakur.
“Pernyataan Anies dan Muhaimin menurut saya terlalu tidak beretika, karena tidak dilandasi niat baik memajukan Indonesia secara utuh,” tegasnya.
Habib Syakur juga menyebut program-program terbaik Jokowi tetap harus diapresiasi, seperti pembangunan infrastruktur, pembangujan proyek strategis nasional, termasuk memeratakan pembangunan.
“Jangan hanya karena Pilpres kemudian kritik membabi buta. Program pemerintah yang baik seperti IKN ini harus dijalankan, termasuk juga proyek Rempang Eco City. Itu harus dilanjutkan,” imbuh Habib Syakur.
Ulama asal Malang Raya ini mengajak masyarakat untuk membangun prasangka yang baik. IKN, maupun Rempang Eco City itu bukan sekedar proyek tapi pembangunan bangsa yang berkeadilan.
“Pembangunan itu jangan hanya Jawa, maka IKN itu jawabannya, termasuk juga Rempang Eco City, itu juga untuk pemerataan dan penguatan ekonomi bangsa. Kita tak boleh memukul rata dalam mengkritik demi kepentingan saat ini. Tapi lihat masa depan bangsa dong,” tukasnya.
Habib Syakur mengajak masyarakat untuk menghormati kerja-kerja Presiden Jokowi selama ini yang sudah menorehkan prestasi. Baik berupa infrastruktur maupun penguatan ekonomi rakyat.
“Kita juga harus bangga terhadap Menteri Investasi dan Kepala BKPM Bahlil Lahadalia yang tak kenal lelah bekerja keras memikirkan program peningkatan investasi dan pengelolaan investasi untuk kemajuan negara dan ekonomi bangsa,” lanjut Habib Syakur.
Menurut Habib Syakur, mestinya Anies Muhaimin harus mengeluarkan kalimat-kalimat yang baik. Jangan mengkritik hanya memicu perpecahan, tanpa kesimpulan. Tak punya solusi.
Habib Syakur mengajak masyarakat dan pemerintah harus bangga pada pengusaha nasional yang sudah mau berinvestasi untuk IKN, dan sudah mampu mendatangkan investor dari luar negeri untuk dapat kepercayaan.
“Contohnya bapak Tomy Winata yang sudah berpartisipasi aktif dalam proyek Eco City Rempang. Karena itu saya menilai Anies-Muhaimin tidak bijak melihat bangsa ke depan,” lanjutnya.
“Saya mengajak anak bangsa jangan memecah belah sesama anak bangsa. Kita satukan semua dengan prinsip etika keindonesiaan dan sebagai Pancasilais sejati. Gitu loh,” tuntas Habib Syakur.